Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan penghargaan terhadap dua anggota polisi yang gugur akibat tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Kedua polisi mendapatkan penghargaan Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta (KPLBA) itu yakni Briptu Fajar Yoyok Pujiono anggota Polsek Dongko, Trenggalek, dan Brigadir Andik Purwanto anggota Polsek Sumbergempol, Tulungagung.
Baca Juga :
Jual Saldo Paypal
Jual Beli Saldo Paypal
Saldo Paypal Terpercaya
“Bapak Kapolri memberikan reward kepada anggota Polri yang gugur dalam melaksanakan tugas,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat jumpa pers di Malang, Senin (3/10).
Penghargaan berupa naik pangkat lebih tinggi satu tingkat itu diberikan kepada dua anggota polisi atas jasa tindakan heroik yang gugur dalam tugas kepada Briptu Fajar dan Brigadir Andik sebagaimana ST Nomor STR/742/X/KEP/ 2022. Dengan begitu, Briptu Fajar naik pangkat menjadi Brigadir sedangkan pangkat Brigadir Andik menjadi Bripka.
“Sudah dinaikkan pangkat luar biasa anumerta setingkat lebih tinggi,” ujar Dedi.
Dedi melanjutkan, untuk proses pemakaman kepada dua jenazah Briptu Fajar dan Brigadir Andik telah berlangsung secara kedinasan pada Minggu (2/10) kemarin.
“Kemarin dua anggota Polri tersebut sudah dimakamkan secara kedinasan,” tutur Dedi.
Korban Gugur Saat Bertugas
Sebelumnya, dua anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) ikut menjadi korban dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu malam. Mereka adalah Briptu Fajar Yoyok Pujiono dan Bripka Andik Purwanto.
Briptu Fajar merupakan anggota dari Polsek Dongko, Trenggalek. Sementara Bripka Andik merupakan personel Polsek Sumbergempol, Tulungagung. Keduanya menjadi korban saat ikut melakukan tugas pengamanan di stadion selama laga berlangsung.
Kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10) malam membuat setidaknya 125 orang dilaporkan meninggal dunia. Dua dari ratusan korban yang tewas itu ialah Bripka Andik dan Briptu Fajar.
Baca juga :
Jasa Pbn Premium
Jasa Pbn Berkualitas
Jasa Pbn
Kerusuhan sendiri pecah setelah wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya usai. Arema FC yang kalah di kandang sendiri memicu suporter turun ke lapangan.
Kemudian, petugas keamanan yang kaget melihat massa turun pun bereaksi dan berusaha menenangkan suporter dengan menembakkan gas air mata. Dari situlah situasi semakin tidak kodusif hingga menyebabkan ratusan nyawa melayang.