Pemberian bungkusan atau amplop berwarna merah saat Idul Fitri merupakan tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi. Sebagian besar dana itu diambil dari tunjangan hari raya (THR).
Jika Anda menerima paket merah sebagai seorang anak, sekarang giliran Anda untuk menjadi donor untuk keluarga Anda. Agar tradisi ini tidak mengganggu keuangan Anda, simak tips dari perencana keuangan Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho.
Sebelum memberikan amplop merah Idul Fitri, Andy menyarankan Anda membuat daftar siapa yang mendapat bungkusan merah dan perkiraan nilainya. Hal ini untuk memudahkan kita melihat berapa banyak paket merah yang dikeluarkan.
Agar tidak boncos, jika dana yang kita miliki terbatas, maka tentukan berapa anggaran yang kita miliki untuk paket merah,” kata Andy kepada detikcom, Minggu (5/1/2022).
Tetapkan skala prioritas orang yang akan diberi paket merah, dimulai dari orang yang merasa paling dekat untuk diberi. Nilai nominalnya juga disesuaikan dengan skill dan budget, bukan demi gengsi.
Andy menjelaskan, alokasi anggaran untuk Lebaran Angpao bisa 10% dari THR jika tidak ada keperluan lain seperti: B.untuk pulang. Tapi kalau harus pulang sendiri, THR 5% sudah cukup,” imbuhnya.
Misal pendapatan THR atau A Rp 4 juta per bulan, dan alokasi untuk paket lebaran merah bisa Rp 400.000 order Rp 200.000. Dari anggaran ini, nilainya kini bisa dibagi rata dengan jumlah orang yang ingin menerima paket merah, atau dibagi sesuka hati.
Nilai nominalnya berdasarkan kemampuan dan anggaran kita, bukan hanya demi gengsi,” ujarnya.